【SANGAT PENTING】Kebenaran yang Harus Segera Diketahui Orang Jepang! Hari ketika “Japan First” akan mengubah dunia

80 Tahun Pasca Perang — Jepang sebagai Koloni Amerika Serikat

“Japan First” — orang Jepang bertindak demi Jepang — adalah hak yang sangat wajar.
Ini juga merupakan tanda kebangkitan kemandirian sehat yang sejalan dengan tren global.

Kebangkitan partai konservatif baru mencerminkan ketidakpercayaan terhadap media lama serta “kesadaran” rakyat Jepang.
Rekonstruksi pertanian, komunitas lokal, dan keluar dari globalisme akan menjadi tema penting Jepang ke depan.


Pendahuluan: Profesor Morgan Membahas “Kesadaran”

Profesor Morgan, yang telah lama tinggal di Jepang dan dengan sungguh-sungguh meneliti sejarah, budaya, dan realitas negara ini, menjelaskan sebuah kebenaran penting yang kini mulai disadari orang Jepang:

Itulah penilaian ulang terhadap “Japan First.”
Bukan kritik dari atas, tetapi dorongan yang lahir dari rasa hormat dan pemahaman mendalam terhadap Jepang.


Kesesuaian memprioritaskan warga negara Jepang di dalam Jepang

目次

Kebangkitan Partai Konservatif Baru Mencerminkan Kehendak Rakyat

Dalam pemilu Majelis Tinggi terakhir, partai-partai konservatif baru memperoleh dukungan besar — mencerminkan “kesadaran” rakyat yang mulai berani berkata:

“Yang salah tetap salah.”

Terhadap media lama yang mencoba melabeli “Japan First” sebagai ekstrem, profesor bertanya:

“Jepang adalah milik orang Jepang. Apa salahnya ‘Japan First’?”

Menempatkan warga negara sendiri sebagai prioritas adalah hal yang sepenuhnya normal menurut standar internasional.


Mengapa Hal Ini Juga Diterima oleh Orang Asing

Daya tarik Jepang tetap terjaga hanya bila tradisi dan budayanya dilindungi.
Jepang yang tetap “Jepang” juga merupakan hal yang diinginkan banyak pecinta Jepang di seluruh dunia.


Kolonialisme Baru yang Belum Berakhir — Dan Jepang Masih Terperangkap

Masalah dalam Gagasan “Japan’s Holocaust”

Angka-angka tidak akurat dan narasi yang tidak teruji menyebar karena pengaruh pemikiran supremasi kulit putih dan globalisme dalam bentuk baru.

Sebagai titik strategis di kawasan Pasifik, Jepang selalu rentan menjadi target kekuatan eksternal.


Pandangan bahwa Jepang Menjadi “Kuraban” Pasca Perang

Meski Jepang mendorong kemerdekaan negara-negara Asia, Jepang sendiri ditempatkan dalam struktur ketergantungan berkepanjangan setelah perang.

Melalui perang informasi, pemikiran “merendahkan diri sendiri” ditanamkan ke masyarakat Jepang, melemahkan kekuatan nasional dan kepercayaan diri.

Kini rakyat mulai menyadari pengeluaran berlebihan untuk kepentingan luar negeri dan aliran kekayaan ke luar negeri, sehingga kesadaran semakin meningkat.


Kemunculan Kemarahan dari Kehidupan Sehari-hari:Ketahanan Pangan dan Tanah

Jeritan Petani — Krisis Kemandirian Pangan

Petani lanjut usia berjuang dalam kondisi merugi.
Pertanian yang sepenuhnya bergantung pada pasar bertentangan dengan keamanan nasional.

Beras Jepang berkelas dunia. Karena itu:

  • Negara harus melindunginya secara menyeluruh
  • Mendukung pendapatan, peralatan, dan teknologi agar generasi muda masuk sektor ini
  • Membangun model berkelanjutan berbasis komunitas daerah

Masalah Imigrasi Berlebih, Pembelian Tanah, dan Struktur Keberadaan Militer AS di Jepang

  • Masuknya imigran secara berlebihan
  • Pembelian tanah secara sistematis di wilayah strategis
  • Keberadaan jangka panjang Pasukan Militer AS

Tanpa merancang ulang kedaulatan dan tata kelola, Jepang tidak akan memperoleh kemerdekaan sejati.


Keluar dari Globalisme dan Membangun Kembali Komunitas

Apa yang Dihancurkan oleh Liberalisme Pasar

Liberalisasi ekstrem sejak masa Koizumi melemahkan ikatan perusahaan dan komunitas lokal.
Cara pandang “uang adalah segalanya” tidak dapat menjaga:

  • budaya
  • sumber daya manusia
  • kehidupan masyarakat

Kekuatan Komunitas dan “Hati”

Komunitas yang saling mendukung, mengajar, dan membantu — ikatan inilah yang menopang industri primer.

Negara harus mendukung model pedesaan dan UMKM berbasis komunitas untuk memperbaiki kegagalan pasar.


Akhir dari Label “Teori Konspirasi”

Alih-alih memberi label, lakukan verifikasi berdasarkan fakta.
Globalisme menciptakan struktur yang membuat segelintir orang menjadi sangat kaya, sementara mayoritas justru terperosok ke dalam kesulitan.

Dukungan terhadap “Japan First” berasal dari prinsip sederhana:

Kembali ke dasar: bekerja demi rakyat.


Tanda-tanda Era Baru:Kebangkitan Generasi Muda & Kemunduran Media Lama

Perubahan Kesadaran Politik dan Literasi Informasi

Generasi media sosial memeriksa dan memikirkan semuanya sendiri.
Pengaruh media lama menurun, sementara:

  • partai konservatif baru
  • beragam pilihan politik

mulai bermunculan.


Menuju Politik untuk “Rakyat”

Bukan lagi “kiri vs kanan” atau “kaya vs miskin”, melainkan:

〈Rakyat vs. Kaum Elite Berkepentingan〉

Apa yang benar-benar dibutuhkan rakyat sangat jelas:

  • Kenaikan gaji & pemotongan pajak
  • Perbaikan biaya hidup (makanan & perumahan)
  • Pengurangan tekanan dari regulasi dan kekuatan luar
  • Menghindari perang yang tidak perlu

Kesimpulan:Menuju Masa Depan Cerah Jepang

Orang Jepang yang selama ini “tidak terlihat” kini mulai tampak jelas.
“Japan First” bukanlah xenofobia, melainkan standar sehat untuk mengembalikan martabat dan kemandirian rakyat.

Keluar dari cengkeraman media lama, melihat fakta apa adanya, dan menyuarakan pendapat bersama — itulah yang membentuk masa depan.

Kebangkitan Jepang dimulai dari kesadaran dan tindakan setiap individu.


Lampiran:Frasa Kunci dari Artikel

  • “Jepang adalah milik orang Jepang. Apa salahnya ‘Japan First’?”
  • “Komunitas dan hati menopang industri primer.”
  • “Jangan memberi label — periksa faktanya.”
  • “Cukup bekerja demi rakyat.”

Tanya & Jawab

Q1. Apakah “Japan First” berarti diskriminasi terhadap orang asing?
A. Tidak. Ini adalah prinsip alami: mengutamakan warga negara sendiri.
Melindungi budaya dan tradisi justru dihargai oleh banyak pecinta Jepang dari luar negeri.


Q2. Mengapa pertanian dianggap sebagai “keamanan nasional”?
A. Untuk bersiap menghadapi krisis: perang, gangguan logistik, kenaikan harga.
Kemandirian pangan adalah ketahanan sebuah negara.


Q3. Apakah menyerahkan semuanya pada pasar adalah pilihan yang baik?
A. Pasar meningkatkan efisiensi, tetapi sering mengabaikan:

  • komunitas
  • budaya
  • keamanan nasional

Karena itu, negara harus mengatur untuk menciptakan keseimbangan.

▼ Other Languages / 他言語版はこちら

よかったらシェアしてね!
  • URLをコピーしました!
目次